Misapagi di Susteran SFS (Jl. Rumah Sakit 1) Jam 06.00: Senin - Jumat Misa pagi di Susteran OSU (Jl. Suryakencana 43) Jam 06.00: Senin - Jumat di Stasi-stasi Cikembar. Minggu III jam 09.00; Pelabuhan Ratu. Minggu II & IV jam 09.00; dan Cikaso Minggu I jam. 11.00 Bila ada perubahan jadwal atau kesalahan jadwal, mohon informasikan kepada kami.
Sekokoh Batu Penjuru, Setegar Batu Karang Bangunan megah dengan arsitektur khas Negeri Kincir Angin itu masih kokoh, tegar berdiri. Usianya telah lebih dari seabad, namun pesonanya tetap melekat di hati umat. Gereja Jago, demikian umat dan masyarakat Ambarawa lebih mudah menyebutnya. Bukan tanpa alasan kiranya, mengingat gada-gada berbentuk ayam jago yang diletakkan pada bagian puncak menara itu sampai sekarang masih berfungsi dan tak pernah mengeluh diterpa pusaran angin yang rajin bertiup di cekungan Kota Ambarawa dengan perbukitan dan gunung-gunung yang melingkupinya. Menilik sekilas arsitektur bangunannya, Gereja Jago tak lepas dari sejarah panjang kolonialisme Belanda di Persada Bumi Pertiwi ini. Kedatangan Pastor-Pastor Belanda di Tanah Jawa pada abad 19 mengawali proses panjang berdirinya Gereja Katolik Santo Yusup Ambarawa. Bangunan megah tersebut semula diperuntukkan sebagai sarana peribadatan bagi para tentara Belanda yang menduduki area Ambarawa dan sekitar. Seiring pepatnya waktu dalam pergolakan revolusi di negeri ini, tunas-tunas iman masyarakat pribumi mulai bertumbuh dan bermekaran. Sejarah panjang Gereja Katolik Santo Yusup Ambarawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gereja Jago, tak lepas dari peran para pastor Belanda. Tercatat sejak tahun 1859 hingga masuknya bala tentara Negeri Matahari Terbit di tanah ini, sederet pastor Belanda pernah berkarya di Ambarawa, diantaranya Pastor C. Franssen Pr 1859 – 1861Pastor J. Sanders 1861 – 1862Pastor Joannes F. van der Hagen SJ 1862 – 1868Pastor Joannes de Vries SJ 1868 – 1871Pastor Fransiscus de Bruijn SJ 1872 – 1879, 1881-1900Pastor Joannes Hendrichs SJ 1879 – 1881Pastor Mauritius Timmers SJ 1900 – 1903Pastor Fredericus van Meurs SJ 1904Pastor Cornelius Stiphout SJ 1905Pastor Adrianus van Kalken 1920Pastor Leopoldus van Rijckevorsel SJ 1928 – 1936Pastor Hubertus Snijders SJ +1940Pastor Joannes ten Berge +1940Pastor Josephus Dieben SJ +1940 Secara umum sejarah perkembangan Gereja Katolik di Ambarawa dibagi dalam dua fase, yaitu sebelum resmi menjadi paroki dan setelah resmi menjadi paroki mandiri. Ambarawa Sebagai Stasi Tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Imperialis Belanda, turut menjadi pintu masuknya ajaran agama Katolik di negeri ini. Pastor-pastor Belanda didatangkan langsung dari Negeri Kincir Angin guna memenuhi kebutuhan religi serdadu-serdadu Belanda di tanah jajahan, tak terkecuali Indonesia. Misi ataupun tugas perutusan yang awalnya hanya untuk pelayanan orang-orang Belanda, pada akhirnya berkembang dan menyebar hingga ke seluruh pelosok negeri, termasuk di Pulau Jawa. Dengan semakin banyaknya jumlah umat yang harus dilayani dan atas dasar usulan dari Uskup setempat saat itu, maka pada tanggal 2 Agustus 1859 dikeluarkanlah Surat Keputusan dari pemerintah tentang pendirian stasi baru di Ambarawa. Pada mulanya, Stasi Ambarawa berada di bawah pelayanan rohani Paroki Santo Yosep Gedangan, Semarang. Distrik Gereja ataupun stasi yang baru ini Stasi Ambarawa menjangkau hingga daerah-daerah yang terbilang cukup luas, yaitu mulai dari Salatiga, Surakarta, Madiun, dan bahkan hingga sampai Pacitan. Jumlah umat Katolik di seluruh tempat tersebut diperkirakan sebanyak umat. Sebagian besar adalah dari militer Belanda. Sedang pastor pertama yang berkarya di Stasi Ambarawa adalah Pastor C. Franssen Pr. Beliau berkarya selama tiga tahun, yaitu mulai dari tahun 1859 hingga 1861. Pada tanggal 26 Desember 1859, Pastor C. Franssen Pr. membentuk Pengurus Gereja dan Papa Miskin PGPM, yang kegiatannya dipusatkan di Fort Willem I, yang merupakan rumah sakit militer terbesar saat itu. Tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 30 April 1860, keluarlah Surat Keputusan dari Uskup. Secara garis besar, isi dari Surat Keputusan tersebut adalah mengizinkan Pastor C. Franssen Pr untuk mendirikan gereja dan Pastori. Tetapi karena Beliau tidak lama bertugas di Ambarawa, izin tersebut tidak sempat dimanfaatkan. Pada tanggal 18 Agustus 1861, Pastor C. Franssen Pr mendapat tugas baru di Larantuka. Penggantinya adalah Pastor J. Sanders dari Larantuka. Namun demikian, karena menderita sakit, beliau juga tidak lama berkarya di Ambarawa. Pada tanggal 31 Mei 1862, Pastor Joannes F. van der Hagen SJ datang ke Ambarawa menggantikan pastor sebelumnya. Sejak saat itu, umat Katolik di Ambarawa mulai dilayani oleh Pastor-Pastor dari Serikat Yesus SJ. Pastor Joannes F. van der Hagen SJ berkarya di Ambarawa kurang lebih selama 5 tahun. Pada tahun 1865 Ambarawa memiliki umat Katolik sebanyak orang. Dari jumlah tersebut, orang diantaranya adalah dari militer. Dalam tahun itu pula tercatat ada pembabtisan sebanyak 88 orang. Pada tahun 1868, Pastor Joannes de Vries SJ datang ke Ambarawa dan menggantikan pastor sebelumnya. Beliau bertugas sampai tahun 1871. Dari tahun 1872 – 1879, Pastor Fransiscus de Bruijn SJ bertugas di Ambarawa. Beliau berangkat cuti ke negeri Belanda pada 10 November 1879. Kedudukannya digantikan oleh Pastor Joannes Hendrichs SJ sebagai pastor di Ambarawa. Pada tanggal 16 April 1881 Pastor Hendrichs menjalani cuti sakit dan Pastor Bruijn kembali dari cuti, Beliau berkarya lagi di Ambarawa sampai tahun 1900. Pada pertengahan tahun 1881, Ambarawa dilanda epidemi kolera yang hebat. Angka kematian umat meningkat drastis. Pastor de Bruijn bekerja keras berulang-ulang memberi Sakramen Minyak Suci, pernah dalam sehari sampai 13 kali. Pator ini menetap di Ambarawa hanya 2 minggu dalam sebulan, sisa waktu harus berkeliling ke Salatiga, Solo, Madiun dan kota-kota di sekitarnya. Ambarawa Sebagai Paroki Menurut “Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia” tahun 1993, halaman 178, Ambarawa mulai berstatus sebagai paroki pada tahun 1896. Memperhatikan Buku Pembabtisan yang disimpan di Gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta, pada tanggal 29 Maret 1896 tercatat ada 17 babtisan di Bumi Ambarawa, terutama bayi. Pada saat itu Gembala yang melayani adalah Pastor F. de Bruijn SJ yang bekerja di Ambarawa selama 19 tahun 1872 – 1900. Ambarawa telah memiliki Pastor Kepala Pastor F. de Bruijn SJ yang telah bekerja di wilayah itu selama belasan tahun, oleh sejarah gereja, Ambarawa dinyatakan sebagai paroki. Setelah Pastor F. de Bruijn SJ meninggal, penggantinya adalah Pastor Mauritius Timmers SJ yang menjabat pastor di Ambarawa mulai 19 Desember 1900 sampai 1903. Kemudian selama satu tahun pastor Fredericus van Meurs SJ menjabat pastor di Ambarawa, yaitu pada tahun 1904. Mulai tahun 1905 jabatan pastor di Ambarawa dipegang oleh pastor Cornelius Stiphout SJ. Pastor Stiphout di Ambarawa memasuki pastoran baru. Ketika itu fondasi gereja baru sudah ditanamkan. Pada akhir tahun 1906 gereja baru diberkati. Sekarang gereja dan pastoran lama sudah beralih fungsi menjadi SD Pangudi Luhur Ambarawa. Llokasinya berhadapan tepat dengan terminal bus Ambarawa saat ini. Mulai tahun 1906 sampai tahun 1920 tidak ditemukan catatan-catatan mengenai perkembangan paroki Ambarawa, seperti tentang kemajuan di Muntilan, Mendut, Yogyakarta, dan di Flores, kecuali catatan mengenai pembabtisan, perkawinan, yang disimpan di gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta. Baru pada tahun 1920 ada tertulis “Pada bulan November 1920, Normalschool yang kedua, yang diselenggarakan di Muntilan dipindahkan ke Ambarawa dengan Pastor Adrianus van Kalken sebagai direkturnya.” Inilah awal mula berdirinya St. Yosef College dan Ambarawa mempunyai pastor tetap lagi. Pembangunan gereja Santo Yusup Ambarawa yang sekarang ini Gereja Jago dimulai pada tahun 1923 di atas tanah yang sebagian besar sudah digunakan untuk Normalschool itu. Peletakan batu pertama terlaksana pada tanggal 27 Mei tahun itu. Pada tanggal 27 April 1924 gereja yang megah dan indah itu diberkati. Gereja yang dapat menampung umat sebanyak orang ini, statusnya sebagai gereja ataupun tempat ibadah bagi Normalschool Maria di Ambarawa untuk mendidik calon guru Katolik wanita. Orde Franciscanessen ini memiliki misi di Jawa Tengah sebagai pendukung perkembangan iman Katolik. Pada tanggal 15 September 1926, Mgr. van Velsen berkenan memberkati biara beserta bangunan Normalschool khusus untuk calon-calon guru wanita di Ambarawa. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 08 Juli 1928, Pastor van Kalken, memberkati gedung sekolah MULO dengan asrama milik Bruder OO, sekarang lebih terkenal dengan nama FIC. Satu tahun berikutnya, pada bulan Februari 1929, lembaga pendidikan dari Serikat Yesus di Ambarawa dinyatakan sebagai College. Dengan demikian pengembangan iman di Paroki Ambarawa didukung oleh sekolah-sekolah Katolik. Sarana pembinaan iman lainnya, seperti pengadaan makam untuk para imam, biarawan-biarawati, hingga umat Katolik, dimulai pada tahun 1931. Pada tahun ini, tanggal 19 Juli 1931, dilangsungkan pemberkatan kapel di Kerkhof, yang rancangannya disusun oleh Pastor van Kalken. Sebagian kerkhof untuk pemakaman pastor, sebelah kanan untuk para bruder dan di sebelah kiri untuk para suster. Sedang halaman luas disediakan untuk pemakaman umat Katolik Ambarawa. Setiap bulan sekali di kapel itu diselenggarakan misa kudus khusus untuk para arwah. Pada waktu itu yang menjabat rektor College St. Yusup adalah Pastor Leopoldus van Rijckevorsel SJ. Beliau bertugas dari tahun 1928 – 1936. Banyak yang dilakukan oleh pastor ini, diantaranya di Ungaran meletakkan batu pertama untuk gereja setempat pada tanggal 14 Agustus 1932. Tanahnya diperoleh dari sumbangan persembahan seorang ibu Katolik. Oleh beliau gereja tersebut diberkati pada tanggal 22 Januari 1933. Kegiatan lain yang dilakukan disamping pelayanan rutin, juga mengadakan retret tertutup untuk umat yang kurang mampu. Pada tanggal 01 Agustus 1940, diangkat seorang katekis yaitu Hieronimus Suparlan Prawirodirdjo oleh Pastor Hubertus Snijders SJ. Ia mulai menjadi warga paroki St. Yusup Ambarawa pada bulan Juli 1933 mengikuti RJ Djajaatmadja, guru Normalschool pindahan dari Muntilan. Pada waktu itu yang menjadi rektor college sekaligus sebagai pastor adalah Pastor Rijckevorsel SJ yang dibantu oleh Pastor Joannes ten Berge dan Frater Alfonsus Darmawijata serta para bruder dan suster. Bapak Hieronimus Suparlan kemudian dibina oleh Pastor Josephus Dieben SJ. Ia mulai menjalankan tugasnya mengajar agama di sekolah-sekolah Volkschool hingga berkembang sampai ke kampung-kampung. Pada waktu Jepang masuk Ambarawa, pastoran, bruderan dan susteran menjadi kosong. Para pastor, biarawan dan biarawati diinternir ditahan. Pelayanan rohani dilakukan oleh Bruder Woerjoatmadja dan Lalu datanglah Pastor Sutopanitro SJ di Ambarawa, yang kemudian disusul oleh pastor-pastor yang lain terutama setelah perang kemerdekaan. Pada saat itu umat Katolik di Ambarawa tinggal tersisa kira-kira 150 orang. Dengan adanya tempat peziarahan Gua Maria Kerep Ambarawa yang diawali pada tahun 1954, kemudian dikembangkan dan masih terus dikembangkan lagi oleh Keuskupan Agung Semarang, semakin menambah geliat kehidupan iman umat Katolik di Paroki Ambarawa. Acara novena minggu kedua terhadap Bunda Maria yang dimulai setiap bulan September dan diakhiri setiap bulan Mei, menarik pengunjung dari kota-kota lain. Hal ini membuat Paroki Ambarawa semakin banyak dikenal. Saat ini, Paroki Ambarawa memiliki KK, dengan ± jiwa. Jangkauan pelayanan meliputi 18 wilayah, 73 lingkungan di Kecamatan Ambarawa, Bandungan, Sumowono, Bawen, Jambu, dan Banyubiru. Pada hari Minggu, Paroki melayani 9 misa di Gereja dan kapel. Paroki memiliki 11 kapel di Tambakboyo, Bandungan, Banyubiru 2, Bawen 2, Brongkol, Gedong, Sumowono, Trayu, dan Bejalen. Kehadiran umat dalam Ekaristi harian dan mingguan, ibadat lingkungan, devosi, misa arwah, ziarah, tergolong tinggi. Jumlah umat yang hadir di gereja setiap minggunya sebanyak orang. Jumlah baptisan per tahun rata-rata 100 orang.
Setelahselesai dokumentasi kami keluar Gereja mencari Romo untuk memberkati Rosario yang kami beli kemaren sore di Gua Maria Kerep Ambarawa. Saat itu diluar ada Romo Bule (lupa namanya) dan Romo itu memang ramah sama umatnya, saat kami minta berkat atas Rosario dia langsung memberikannya. Transformasi GMKA Dari Kita Untuk Semua Berdoa di tengah keheningan tak jauh dari pusat kota adalah dambaan setiap umat, dan GMKA menyediakan semua itu. Read more
Paketziarah gua maria di jawa tengah. Lokasi kunjungan ziarah gua maria & gereja. Gua maria kerep, pereng, sriningsih, dll. Gua ini dibangun di atas bukit kecil yang sebelumnya tandus dan kemudian diubah menjadi bukit yang hijau dan segar, yang menawarkan pemandangan alam yang. Gereja no.3, telepon 0281 637052.
Desember 2016 lalu merupakan kunjungan saya yang ke ingin kembali kesini karena ingin melihat patung Bunda Maria yang konon tingginya sekitar 142 meter, dan tentu saja saya ingin berdoa perjalanan sekitar 2,5 jam dari kota Jogja, kamipun sampai karena bulan libur, maka parkiran penuh masuk ke Gua Maria; kami menyempatkan diri mengagumi kemegahan patung Bunda itu sore sudah tiba, jadi udara mulai sejuk serta sisa sisa cuaca cerah memberikan pemandanagn dengan latar belakang gunung yang cantik. Memasuki Gua Maria, kita akan disambut dengan gerbang yang bertuliskan PER MARIUM AD JESUM yang merupakan bahasa Yunani- artinya melalui Maria kepada menuju bertuliskan kata indah itu seakan mengajak kita untuk melakukan olah batin, mengakui dosa dan merenungkan keindahan cinta Bunda Maria kepada Allah melakukan anjangsana; kami menuju Taman yang ada di sisi lain Gua Maria. Taman itu memang tetap asri dengan rumput hijaunya dan beberapa patung disana sini. Kami menghabiskan sore di taman indah ya kalau kesini jangan lupa mampir di kantinnya ya. Di kantin ada pecel enak di lantai legendaris yang membuat rindu kembali ke Kerep ini tak suka pecel, banyak berjejer makanan tradisional dan es jeruk asli yang segar memanti dengan penjualnya yang ramah juga beberapa toko rohani dissana.

JAKARTA Pena Katolik - Jadwal misa Pekan Suci Gereja Katolik 2022 untuk Gereja Katedral Jakarta, telah dirilis beberapa saat lalu. Mulai besok, 10 April. Gua Maria Kerep Ambarawa; GMKA; Ferdinand Hindiarto; Yustinus Kardinal Darmoyuwono; Ambarawa; kebakaran; Seminari Menengah Xaverianun Ambon; seminari; Diakon Novly Vlyno Masriat;

info katolik Jadwal Misa Pekan Suci 2023 Kabupaten Jepara, Kendal, Grobogan, Kudus, Pati KAS Table Of Content [ Close ] Gereja St. Stella Maris Gereja St. Jusup Gereja St. Yohanes Evangelista Gereja St. Maria Gereja St. HYMK Gereja St. Maria La Salette Gereja St. Martinus Gereja St. Isidorus SukorejoJadwal Misa Pekan Suci 2023 Kabupaten Jepara, Kendal, Grobogan, Kudus, Pati Pekan Suci dalam […] miki katolik Apr 03, 2023 JadwalMisa Harian: Senin-Sabtu 05.30 WIB (online) Mingguan: Sabtu sore 17.30 WIB bertempat di Gua Maria Kerep Ambarawa, dipersembahkan oleh Rm. D. Bambang Sutrisno, Pr. 2 November, pukul 15.00, akan diadakan Misa Arwah di gereja St. Maria Fatima - Banyumanik. Pembacaan ujud misa pada pukul 14.00. Pendaftaran ujud misa 3 hari sebelum
Bicara tentang wisata rohani, erat kaitannya dengan tempat-tempat yang diyakini oleh kita umat beragama Katolik untuk mengikuti misa syukur, atau hanya sekedar berdoa dalam keheningan batin. Dalam agama kita pun ada seorang wanita yang sangat kita kagumi akan ketenangannya, kegigihannya, serta kepasrahannya kepada Tuhan Allah kita. Ya, Anda benar. Ia adalah Bunda Maria, ibu dari kita semua. Jika Anda mengunjungi Yogyakarta dan ingin berwisata rohani serta berziarah, maka sudah pasti Anda wajib mengunjungi banyak Gua Maria yang tersebar di seluruh kabupaten Yogyakarta. Berikut ini adalah tempat-tempat ziarah yang bisa Anda kunjungi, Anda bisa pergi bersama keluarga atau sahabat untuk menambah ketenangan hati. Berkah Dalem. Daftar Gua Maria di Jogja & Sekitarnya Gua Maria Tritis Gua Maria Kerep Gua Maria Sendangsono Gua Maria Kaliori Gua Maria Lawangsih Gua Maria Ganjuran Gua Maria Gantang Gua Maria Giri wening Gua Maria Mojosongo Gua Maria Jatiningsih Gua Maria Sriningsih Gua Maria Kerep – Ambarawa Berjarak sekitar 80KM dari gereja kami, melalui Jl. Semarang-Yogyakarta dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam 15 menit untuk mencapai tujuan. Oleh-oleh atau buah tangan yang khas di tempat ini adalah adanya maros jika Anda suka atau jajanan lain di sekitar pintu masuk kompleks ziarah terutama di malam hari. Dalam perjalanan menuju ke atau dari sana, Anda pun dapat mampir ke Eva Coffee House jika ingin sekedar melepas penat setelah berkendara. Alamat jelas Gua Maria Kerep Ambarawa dan kontak yang bisa Anda hubungi ada di bawah. Alamat Gua Maria Kerep Ambarawa Alamat Jl. Tentara Pelajar, Kerep, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Telp 0298-592085, 08562881811 Aris Email sekgmka Website • Gua Maria di Jogja – Lawangsih Jarak dari gereja kami Paroki Jetis sekitar 31KM melalui Jl. Godean-Yogyakarta dan bisa ditempuh dalam waktu 1 jam saja menuju ke sana. Oleh-oleh atau buah tangan yang khas di Gua Maria ini sampai per tahun 2014 belum ada karena letaknya yang agak menyempil namun dengan pemandangan alam yang sungguh luar biasa dengan katakombe yang menjadi tempat berdoa. Alamat jelas Gua Maria Lawangsih dan kontak yang bisa Anda hubungi ada dibawah. Alamat Gua Maria Lawangsih Kulon Progo Alamat Dusun Patihombo, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Purwosari, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55674 Telp 0852-9219-3234 Website • Gua Maria di Jogja – Sriningsih Jarak dari gereja kami Paroki Jetis sekitar 22KM melalui Jl. Raya Solo dan dapat Anda tempuh dalam waktu 59 menit saja untuk mencapai tujuan. Jarak tempuh berjalan dari tempat parkir kendaraan menuju sendang cukup menantang di Gua Maria Sriningsih ini. Jika Anda pernah mengunjungi Gua Maria Cisantana di Kuningan, yang ini jaraknya lebih pendek namun medannya lebih curam 🙂 Tahun 2014 Oleh-oleh atau buah tangan yang khas di Gua Maria ini per 2014 hanya ada warung kecil untuk sekedar membeli camilan. Kalau ingin berhenti di Anda bisa mampir beberapa tempat makan yang menarik seperti Cupuwatu Resto Web atau sekedar melepas dahaga dengan meneguk segarnya es dawet dalam perjalanan pulang di daerah Bong Supit, Kalasan-Prambanan. Cerita menarik yang pernah saya alami, saat pertama mengunjungi Gua Maria ini saya tidak menyangka medannya seperti itu, sedikit ngos-ngosan, namun it’s incredibly worthed. Suasana tenang ketika pertama kali mengunjungi tempat ini sangat saya syukuri. Juga jika Anda jeli ada tempat spot foto yang menarik dan sangat indah. Petunjuknya perhatikan saat menanjak naik ke atas di tikungan kedua. Selamat hunting spot foto ! Alamat Gua Maria Sriningsih Prambanan Alamat Jali, Gayamharjo, Prambanan, Gayamharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572 Telp 0822-2508-1258 Website –
HariMinggu, 8 oktober 2017 pukul 8.30 di Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) diadakan Perayaan Ekaristi Novena ke-2. Tema yang direnungkan adalah "Memurnikan Hidup Batin dalam Karya Kristus." Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rm. Budiharyana, Pr didampingi oleh Rm. Sukawalyana Pr, Rm.Wahyudi MSF, dan Rm. Supriyo Pr. Kor yang mengiringi misa adalah kelompok kor OMK Paroki Marganingsih Kalasan – Kamis, 26 Mei 2022, Gereja Santo Yusup Ambarawa mengadakan Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan. Sedikit berbeda dengan Perayaan Ekaristi biasanya, Misa kali ini diselenggarakan di Gua Maria Kerep Ambarawa GMKA. Misa dipimpin oleh Romo Agustinus Sigit Widisana, SJ dan dimulai tepat pukul WIB. Antusias umat begitu besar. Hal ini tampak dari jumlah kehadiran yang mencapai lebih dari 900 umat dari berbagai wilayah termasuk umat dari luar paroki. Bedhol Misa Perayaan Ekaristi Hari Raya Kenaikan Tuhan kali ini termasuk Misa khusus. Dewan Pastoral Paroki DPP Santo Yusup Ambarawa mengistilahkan Perayaan Ekaristi kali ini sebagai “Bedhol Misa” atau Misa yang dipindahkan. “Bedhol Misa kali ini adalah Perayaan Ekaristi yang dipindahkan atau dialihkan. Misa yang seyogyanya dilaksanakan di Gereja Santo Yusup Ambarawa, kami alihkan atau pindahkan ke Gua Maria Kerep Ambarawa ini.” jelas Yulius Yuli, Koordinator Bidang Liturgi DPP Santo Yusup Ambarawa. Adapun kenapa diselenggarakan di Gua Maria Kerep Ambarawa GMKA, hal ini sebagai wujud syukur dari GMKA yang sudah membuka kembali layanan untuk melaksanakan Ekaristi dimana selama Pandemi Covid-19 tidak diperkenankan. “Momentum khusus ini kita ambil terlebih karena kita sudah bisa kembali melakukan Misa secara langsung ataupun tatap muka di GMKA. Hal ini sekaligus sebagai bentuk dukungan bahwa Misa sudah bisa kembali dilaksanakan secara langsung.” lanjut Yulius Yuli. DPP bekerja ekstra keras di waktu yang terbilang cukup singkat jelang pelaksanaan Misa kali ini. Berbagai persiapan terbilang cukup mendadak. Namun demikian, sinergi lintas bidang termasuk kerja sama dengan pengelola GMKA menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan Misa yang dihadiri oleh sekitar 1000 umat ini. “Harapan kami ke depannya, kerja sama antara Gereja Santo Yusup Ambarawa dan GMKA dapat menjadi lebih mesra lagi. Dengan demikian, semuanya akan mendapat lebih banyak keuntungan, baik dari segi penyelenggaraan maupun pelayanan kepada umat, terutama umat Paroki Santo Yusup Ambarawa, Keuskupan Agung Semarang bahkan kepada seluruh umat Katolik.” demikian Yulius Yuli menutup perbincangan kami. Baca juga Teks Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan Untuk foto – foto kegiatan dapat dilihat melalui Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Liputan Asti, Yola, Sisca Juru Kamera Dandy SENANDUNGGEREJA; RENUNGAN. Renungan Harian; Renungan Mingguan Cerpen DIREKTORI DOA-DOA DOKUMEN GEREJANI Donasi Publik E-BOOK EDUKASI FILM Gua Maria & Tempat Ziarah IMAN KATOLIK INTERNASIONAL Jadwal Misa Pekan Suci dan Natal JALAN KAKI Jesuit Kata Mutiara KAUM MUDA KELUARGA KESEHATAN Patung Bunda Maria di Gua Maria Kerep Ambarawa. (Ist Untuk membuka masa prapaskah kita akan merayakan Rabu Abu. Untuk itu, ada baiknya menyimak jadwal misa dan link live streaming Misa Rabu Abu 2022 berikut. Pada tahun ini, Perayaan Rabu Abu akan dilakukan secara tatap muka dan online. Misa Rabu Abu di Paroki Santo Yusup Ambarawa dimulai dari tanggal 1 Maret 2022. Misa Malam Rabu Abu 1 Maret 2022 akan diadakan sebanyak 1 kali, sedangkan untuk Misa Rabu Abu 2 Maret 2022 akan diadakan sebanyak 3 kali dengan jadwal lengkap sebagai berikut Jadwal Misa Rabu Abu 2022Gereja Santo Yusup Ambarawa TANGGAL MISANAMA MISAWAKTU MISAKETERANGAN1 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline2 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline2 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline & Live Streaming2 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline Keterangan Misa Rabu Abu 2022 Offline 1. Silahkan datang pada misa yang sudah anda pilih saat Silahkan datang sebelum misa Bagi umat Paroki Santo Yusup Ambarawa, silahkan datang dengan membawa ID Card milik pribadi4. Silahkan mengikuti misa sesuai jadwal yang sudah anda pilih, dengan tetap membawa masker dan handsanitizer, dan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Keterangan Misa Rabu Abu 2022 Online 1. Live Streaming misa dapat disaksikan melalui channel Youtube Jago Komsos Ambarawa atau melalui halaman Live Streaming2. Silahkan mengikuti misa sesuai dengan jadwal misa Live Silahkan mempersiapkan diri anda sebelum misa Silahkan mempersipakan tempat yang nyaman dan kuota yang cukup. Hal – hal diatas yang masih belum kami sampaikan, bisa ditanyakan dengan menghubungi kami melalui HALAMAN HUBUNGI Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
RotiHidup Gereja St Yusup Ambarawa. Roti Hidup Gereja St Yusup Ambarawa. Published 09/14/2021. Share. 0 balasan. Jadwal Misa Paskah 2022, Paskah 2022, PERIBADATAN. Umat Paroki Santo Yusuf Ambarawa sekalian, Misa Pekan Suci kali ini akan berlangsung mulai tanggal 9 April 2022 17 April 2022. Read more. Santo Remigius - Gereja St. Yusup
Ambarawa, Jateng, ANTARA News - Ribuan umat Katolik mengikuti misa syukur menyambut tahun baru dalam kalender Jawa atau malam 1 Sura 1951 di tempat peziarahan Gua Maria Kerep, Ambarawa, Kabupaten Semarang dengan dipimpin Uskup Agung Monsinyur Robertus misa yang diiring lagu-lagu rohani dengan musik karawitan di Semarang, Rabu 20/9 hingga menjelang tengah malam itu, Uskup Agung Semarang Monsinyur Rubi didampingi sejumlah imam, yakni Romo Robertus Saptaka Pr., Romo Ignatius Aria Dewanto dan Romo Ignatius Triatmoko MSF. Tema ibadat malam 1 Sura 1951 atau dalam kaleder Masehi bertepatan dengan 21 September 2017 yang diselenggarakan Komunitas Doa Kami Semarang bekerja sama dengan Pengelola Gua Maria Kerep, Ambarawa itu, adalah "Melalui Budaya Jawa Membangun Peradaban Kasih". "Malam ini kami sebagai orang yang menghidupi budaya Jawa bersyukur karena bisa berkumpul, berterima kasih kepada Allah atas anugerah sepanjang tahun. Tuhan mendampingi kami terus menerus. Malam 1 Sura ini kita memaknai sebagai orang yang menghidupi budaya Jawa, agar bisa menapaki tahun depan dengan suka cita," kata Monsinyur Rubi saat berkhutbah. Ia mengemukakan pentingnya umat Katolik menapaki tahun-tahun ke depan ini dengan semangat baru dan makin kuat dalam beriman kepada Tuhan. Tahun baru identik dengan semangat baru umat untuk mulai menjalani pola kehidupan baru yang lebih baik. "Kebaruan ini cocok dengan perayaan malam tahun baru, Sura. Kita ingin memperbarui diri, hidup menjadi baru, supaya hidup berpadanan dengan panggilan sebagai murid-murid Tuhan," ujarnya. Ia juga mengemukakan pentingnya umat menjalani kehidupan dengan sikap rendah hati, lemah lembut, dan sabar, serta selalu bersedia membantu orang lain agar terwujud kehidupan bersama yang damai, padu, dan bersatu. Umat Katolik juga didorong uskup yang juga pemimpin gereja Katolik di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, untuk mempererat pergaulan dengan masyarakat sekitarnya. "Orang Katolik harus serawung bergaul dengan tetangga, serawung satu sama lain dan mengupayakan hidup bersama yang padu dan damai. Ora gampang Tidak mudah, red., tetapi dengan pertolongan Tuhan, kita mampu menjadi pijar-pijar cahaya untuk kedamaian," katanya. Sebelum menutup misa tersebut, Uskup Rubi memberkati air yang telah dikemas dalam ribuan botol ukuran kecil untuk kemudian dibagi-bagikan kepada umat. Setelah perayaan itu, umat bersama-sama menyantap menu khas malam 1 Sura yang dikenal dengan nama "Bubur Sura".Pewarta M. Hari AtmokoEditor Unggul Tri Ratomo COPYRIGHT © ANTARA 2017 R9OM7sc.
  • g8jg6i62y4.pages.dev/90
  • g8jg6i62y4.pages.dev/87
  • g8jg6i62y4.pages.dev/99
  • g8jg6i62y4.pages.dev/181
  • g8jg6i62y4.pages.dev/171
  • g8jg6i62y4.pages.dev/448
  • g8jg6i62y4.pages.dev/377
  • g8jg6i62y4.pages.dev/208
  • jadwal misa gereja kerep ambarawa